AYAH DALAM KENANGAN
Ayah,
ada beribu cerita yang belum sempat kau katakan.
berjuta kisah yang takkan pernah kau ungkapkan.
ada beribu cerita yang belum sempat kau katakan.
berjuta kisah yang takkan pernah kau ungkapkan.
Aku disini,
kan selalu mengenangmu,
menyimpan tiap-tiap tetes peluhmu,dalam guratan,lembaran buku cerita kisah hidupmu.
kan kupahat tiap-tiap letih langkahmu didalam bingkaian lukisan terindah,jalan hidupmu.
kan selalu mengenangmu,
menyimpan tiap-tiap tetes peluhmu,dalam guratan,lembaran buku cerita kisah hidupmu.
kan kupahat tiap-tiap letih langkahmu didalam bingkaian lukisan terindah,jalan hidupmu.
Ayah,
dipintumu pernah kubertanya,
tentang bahu legammu.
tentang kerut keningmu.
tentang gontai langkahmu.
dipintumu pernah kubertanya,
tentang bahu legammu.
tentang kerut keningmu.
tentang gontai langkahmu.
Ayah,
dijendelamupun ku sempat menerka,
tentang putih rambutmu.
tentang lengkung tulang pipimu.
tentang parau suaramu.
dijendelamupun ku sempat menerka,
tentang putih rambutmu.
tentang lengkung tulang pipimu.
tentang parau suaramu.
Ayah,
aku rindu tegas lakumu,
kekar inginmu,
tegap niatmu.
aku rindu tegas lakumu,
kekar inginmu,
tegap niatmu.
Ayah,
kini kau udah jauh.
menusuk sanubariku didalam buaian rindu.
kini kau udah jauh.
menusuk sanubariku didalam buaian rindu.
Ayah,
aku menginginkan mengulangi waktu itu,
saat terindah didalam hidupku.
saat tawa terkait dibibirmu,
saat senyum berayun dimatamu,
saat riang menari dilakumu.
aku menginginkan mengulangi waktu itu,
saat terindah didalam hidupku.
saat tawa terkait dibibirmu,
saat senyum berayun dimatamu,
saat riang menari dilakumu.
Ayah,
kini kau didalam ingatan.
foto usangmu udah lama tertidur,
gambaran ragamupun udah lama memudar.
namun Ayah,
aku tetap mengingatmu,
mengenangmu waktu puji-pujian kuatkanku,
kala do’a menyeruak di sela tidurku.
kini kau didalam ingatan.
foto usangmu udah lama tertidur,
gambaran ragamupun udah lama memudar.
namun Ayah,
aku tetap mengingatmu,
mengenangmu waktu puji-pujian kuatkanku,
kala do’a menyeruak di sela tidurku.
Ayah,
air mata ini selalu terjatuh,
kala mengingatmu.
jantung ini berhenti berdetak,
kala mengenangmu.
air mata ini selalu terjatuh,
kala mengingatmu.
jantung ini berhenti berdetak,
kala mengenangmu.
Ayah,
kuberdo’a didalam diamku,
dalam bisuku.
kuberdo’a didalam diamku,
dalam bisuku.
Ayah,
aku disini tunggu mimpimu hadir,
menanti bayangmu datang.
aku disini tunggu mimpimu hadir,
menanti bayangmu datang.
Ayah,
aku rindu,
aku ingat,
aku kan selalu mengenangmu,
dalam bait-bait do’a untukmu.
aku rindu,
aku ingat,
aku kan selalu mengenangmu,
dalam bait-bait do’a untukmu.
Ayah,
letihku,
lelahku,
bahagiaku,
dan tawaku.
adalah rinduku,padamu.
Ayah.
letihku,
lelahku,
bahagiaku,
dan tawaku.
adalah rinduku,padamu.
Ayah.
0 komentar:
Posting Komentar