Pantun nasehat belajar adalah pantun yang sering kita temui di papan majalah dinding sekolah maupun di buku-buku pelajaran. Fungsinya adalah memberikan nasehat dan pengingat untuk selalu semangat dalam belajar. Inilah beberapa contoh nasehat yang berisi tentang anjuran belajar dan keuntungan belajar.
Ayahku seorang petani
Punya sawah punya ladang
Mari belajar hari ini
Agar masa depan lebih gemilang
Punya sawah punya ladang
Mari belajar hari ini
Agar masa depan lebih gemilang
Pergi memancing saat fajar
Pulang siang membawa ikan
Siapa yang rajin belajar
Jadi orang sukses kemudian
Pulang siang membawa ikan
Siapa yang rajin belajar
Jadi orang sukses kemudian
Cepat bergegas untuk bertemu
Bertemu sambil membawa gulali
Kaya harta miskin ilmu
Tentulah merugi sama sekali
Bertemu sambil membawa gulali
Kaya harta miskin ilmu
Tentulah merugi sama sekali
Ada anak kecil bermain batu
Batu dilempar masuk ke sumur
Belajar itu tak kenal waktu
Juga tidak memandang umur
Batu dilempar masuk ke sumur
Belajar itu tak kenal waktu
Juga tidak memandang umur
Hari minggu pergi ke pasar
Beli sayur dan juga beras
Tiap hari harus belajar
Pasti akan menjadi cerdas
Beli sayur dan juga beras
Tiap hari harus belajar
Pasti akan menjadi cerdas
CONTOH PANTUN NASEHAT PENDIDIKAN
Pantun berikutnya yaitu pantun nasehat pendidikan. Berikut ini merupakan beberapa contoh pantun nasehat tentang pendidikan.
Ikut lomba tapi kalah
Lalu pulang dengan hati kesal
Saat muda rajin sekolah
Saat tua tidak akan menyesal
Lalu pulang dengan hati kesal
Saat muda rajin sekolah
Saat tua tidak akan menyesal
Berlari cepat mengejar waktu
Terlambat sudah tertinggal kereta
Pendidikan itu harus nomor satu
Bagi kemajuan bangsa kita
Terlambat sudah tertinggal kereta
Pendidikan itu harus nomor satu
Bagi kemajuan bangsa kita
Liburan seru di kota Blitar
Tak ingin pulang terburu-buru
Jika diri jadi pintar
Berterimakasihlah kepada guru
Tak ingin pulang terburu-buru
Jika diri jadi pintar
Berterimakasihlah kepada guru
Pukul tujuh pagi masuk kelas
Kerjakan tugas soalnya rumit
Menuntut ilmu dengan ikhlas
Untuk cinta-cita setinggi langit
Kerjakan tugas soalnya rumit
Menuntut ilmu dengan ikhlas
Untuk cinta-cita setinggi langit
Baca : Resensi Buku
CONTOH PANTUN NASEHAT DAN MAKNANYA
Setiap pantun nasehat selalu memiliki makna yang berbeda sesuai dengan nilai-nilai moral yang luhur yang disampaikan kepada masyarakat. Berikut ini contoh pantun nasehat dengan tema yang berbeda dan masing-masing pantun akan dijelasan secara singkat mengenai maknanya.
Ke luar kota menjual tabung
Tabung dijual lalu dibeli lagi
Jangan lupa rajin menabung
Agar kau kelak tidak merugi
Tabung dijual lalu dibeli lagi
Jangan lupa rajin menabung
Agar kau kelak tidak merugi
Pantun di atas merupakan pantun nasehat yang berisi tentang anjuran dan keuntungan jika kita menabung. Daripada membuang-buang uang untuk hal yang tidak bermanafaat, lebih baik uang itu ditabung sebagai simpanan untuk hari esok agar tidak kesusahan jika tiba-tiba ada kebutuhan mendadak. Kesusahan di masa depan inilah salah satu bentuk kerugian yang mungkin bisa terjadi jika tidak mulai menabung dari sekarang.
Nelayan laut menjual Tuna
Terjual banyak tidak terkira
Jika hati teman gundah gulana
Dihibur saja agar riang gembira
Terjual banyak tidak terkira
Jika hati teman gundah gulana
Dihibur saja agar riang gembira
Pantun di atas adalah pantun yang berisi nasehat untuk menghibur teman yang sedang ditimpa musibah ataupun yang sedang bersedih sehingga dapat tersenyum kembali. Pantun ini mengajarkan tentang kepedulian terhadap sesama yaitu menolong orang lain. Menolong orang lain tidak harus dalam bentuk materi, tetapi juga bisa dengan menghibur hati ketika sedang bersedih atau terkena musibah.
Buah kenari dan buah mangga
Di dalam karung ada sepuluh
Agar orang tuamu bangga
Jadilah kamu anak penurut
Di dalam karung ada sepuluh
Agar orang tuamu bangga
Jadilah kamu anak penurut
Pantun yang ketiga ini merupakan contoh pantun nasehat untuk seorang anak. Isi pantun tersebut yaitu hendak menasehati agar menjadi anak yang patuh terhadap orang tua. Misalnya ketika orang tua menyuruh belajar, maka anak segera melakukan perintah tersebut. Dengan begitu, orang tua akan menjadi bangga terhadap anak-anaknya.
Mainan baru membuncah hati
Mainan rusak adik tangisi
Berilmu itu harus rendah hati
Semakin merunduk tanda kau berisi
Mainan rusak adik tangisi
Berilmu itu harus rendah hati
Semakin merunduk tanda kau berisi
Pantun keempat di atas meupakan pantun yang menasehati tentang adab berilmu. Orang yang berilmu lebih baik memiliki kerendahan hati atau tidak menyombongkan diri. Hal ini dapat diibaratkan seperti tanaman padi. Tanaman pagi jika semakin berisi maka semakin merunduk. Begitu juga manusia, merunduk adalah tanda kerendahhatian akan ilmu yang dimilikinya.
Makan soto ditambah kecap
Sambil melamun dan mereka-reka
Selalu hati-hati dalam berucap
Agar hati orang tidak terluka
Sambil melamun dan mereka-reka
Selalu hati-hati dalam berucap
Agar hati orang tidak terluka
Pantun penuntun di atas berisi tentang nasehat untuk selalu menjaga perkataan terhadap orang lain. Karena kita tidak tahu apakah perkataan yang kita ucapkan membuat orang lain behagia atau bersedih. Perkataan yang salah bisa jadi dapat membuat hati orang terluka. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut sebaiknya kita memikirkan kembali apa yang akan keluar dari mulut kita.
CONTOH PANTUN NASEHAT MODERN
Jika dahulu pantun menggunakan bahasa Melayu, maka kini sudah banyak pantun yang menggunakan bahasa Indonesia seperti pantun modern. Contoh beberapa pantun nasehat modern yaitu sebagai berikut.
Tukang kayu mencari palu
Tukang bicara mencari kata
Hendaklah kita punya malu
Agar selalu ingat jangan berdusta
Tukang bicara mencari kata
Hendaklah kita punya malu
Agar selalu ingat jangan berdusta
Bola jatuh di bawah kolong
Mata mencari berkali-kali
Hendaknya kita saling menolong
Karena menolong tanda peduli
Mata mencari berkali-kali
Hendaknya kita saling menolong
Karena menolong tanda peduli
Ke pasar raya membeli anting
Anting dibeli berjumlah lima
Tahu sesuatu itu penting
Paham perkara itu yang utama
Anting dibeli berjumlah lima
Tahu sesuatu itu penting
Paham perkara itu yang utama
Petani di sawah memangkas rumput
Agar tak ada hewan melata
Masa depan itu harus dijemput
Dengan ilmu maupun harta
Agar tak ada hewan melata
Masa depan itu harus dijemput
Dengan ilmu maupun harta
0 komentar:
Posting Komentar